semua protozoa yang diperiksa sampai saat ini tidak dapat mensintesa purin secara de novo karena protozoa tidak mampu membentuk cincin purin pada jalur biosintesis purin secara de novo. Dimana untuk melakukan sintesis de novo ini memerlukan beberapa tahap hingga terbentuknya cincin purin pada proses de novo, sedangkan semua jenis protozoa sendiri tidak mampu untuk melakukan hal ini sehingga bergantung pada jalur penyelamatan terhadap ketersediaan purin.
Purin adalah senyawa amina bagian dari protein yang menyusun tubuh makhluk hidup termasuk tubuh kita sendiri, dimana protozoa dari malaria ini dapat tumbuh dan berkembang dengan menggunakan purin ini sebagai kebutuhan nutrisinya
Dalam penyelamatan ini membutuhkan nukleotida dan basa-basa melalui fosforibosiltransferase. Dimana fosforibosiltransferase merupakan adenin fosforibosiltransferase (APRT), yang membentuk AMP, dan hipoxanthin-guanin fosforibosiltransferase (HGPRT), yang dapat bertindak baik perubahan hipoxanthin menjadi IMP atau guanin menjadi GMP. Penyelamatan purin memerlukan hipoxanthin dan guanin dan mengiatkan dengan PRPP sehingga membentuk nukleotida melalui reaksi HGPRT. Penyelamatan basa purin dan nukleosida dapat membentuk kembali nukleotida (hampir 90%). Sehingga dapat diumpamakan bahwa biosintesis de novo diumpamakan sebagai produksi mobil jadi, sedangkan jalur penyelamatan dapat diumpamakan sebagai perakitan mobil.
Fosforibosiltransferase --> APRT APRT -->AMP dan HGPRT Merubah: Hipoxanthin --> IMP atau Guanin --> GMP
Semua protozoa bergantung pada jalur penyelamatan purin karena tidak dapat melakukan sintesis purin secara de novo sehingga dri jalur penyelamatan purin inilah protozoa mendapatkan kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang dan mengakibatkan malaria. Dimana pada jalur penyelamatan ini melalui APRT sehingga membentuk hipoxanthin-guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) untuk membentuk nukleotida melalui reaksi HGPRT . Penyelamatan basa purin dan nukleosida dapat membentuk nukleotida
Purifikasi ekstrak dilakukan untuk memurnikan suatu ekstrak dari senyawa ballast yang tidak menimbulkan efek terapi seperti lilin, klorofil, protein, lemak dan juga resin. Dengan adanya dilakukan purifikasi ekstrak dapat meningkatkan kandungan zat aktif sehingga efeknya juga meningkat dan ekstrak yang dihasilkan pun menjadi warna hijau yang cerah Berikut link video lebih lanjut https://youtu.be/6uuCt_UUTjc
Pengujian aktivitas antibiotik dapat dilakukan secara mikrobiologi. Terdapat beberapa metode pengujian, namun disini saya menjelaskan tentang pengujian antibiotik kloramfenikol pada Salmonella enterica yang merupakan penyebab dari penyakit tifoid. Disini menggunakan metode difusi kirby-bauer dengan prinsip mengukur daerah hambatan pertumbuhan bakteri akibat difusi zat pada media berikut link video youtube untuk penjelasan lebih lanjut: https://youtu.be/qD9ajkqOKyU
pengujian antivirus dengue dengan menggunakan metode uji viral toxglo dengan dasar dari tes ini adalah ukuran kemampuan sel hidup berdasarkan aktivitas mitokondria dari kultur sel. Metode ini didasarkan pada ATP yang dihasilkan oleh sel aktif pada sel hidup . Pembaca lempeng mikro menghitung sel hidup setelah inkubasi selama 24 jam. Berikut link video lebih lanjut: https://youtu.be/MNrMwKt___8
Mengapa protozoa tidak dapat melakukan sintesis nukleotida purin secara de novo?
BalasHapussemua protozoa yang diperiksa sampai saat ini tidak dapat mensintesa purin secara de novo karena protozoa tidak mampu membentuk cincin purin pada jalur biosintesis purin secara de novo. Dimana untuk melakukan sintesis de novo ini memerlukan beberapa tahap hingga terbentuknya cincin purin pada proses de novo, sedangkan semua jenis protozoa sendiri tidak mampu untuk melakukan hal ini sehingga bergantung pada jalur penyelamatan terhadap ketersediaan purin.
BalasHapusApa yg di maksud purin & hubungan protozoa dengan purin ?
HapusPurin adalah senyawa amina bagian dari protein yang menyusun tubuh makhluk hidup termasuk tubuh kita sendiri, dimana protozoa dari malaria ini dapat tumbuh dan berkembang dengan menggunakan purin ini sebagai kebutuhan nutrisinya
HapusLalu, Bagaimana jalur penyelamatan purin terhadap ketersediaan purin?
HapusDalam penyelamatan ini membutuhkan nukleotida dan basa-basa melalui fosforibosiltransferase. Dimana fosforibosiltransferase merupakan adenin fosforibosiltransferase (APRT), yang membentuk AMP, dan hipoxanthin-guanin fosforibosiltransferase (HGPRT), yang dapat bertindak baik perubahan hipoxanthin menjadi IMP atau guanin menjadi GMP. Penyelamatan purin memerlukan hipoxanthin dan guanin dan mengiatkan dengan PRPP sehingga membentuk nukleotida melalui reaksi HGPRT. Penyelamatan basa purin dan nukleosida dapat membentuk kembali nukleotida (hampir 90%). Sehingga dapat diumpamakan bahwa biosintesis de novo diumpamakan sebagai produksi mobil jadi, sedangkan jalur penyelamatan dapat diumpamakan sebagai perakitan mobil.
HapusFosforibosiltransferase --> APRT
APRT -->AMP dan HGPRT
Merubah: Hipoxanthin --> IMP atau
Guanin --> GMP
Semua protozoa bergantung pada jalur penyelamatan purin karena tidak dapat melakukan sintesis purin secara de novo sehingga dri jalur penyelamatan purin inilah protozoa mendapatkan kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang dan mengakibatkan malaria.
BalasHapusDimana pada jalur penyelamatan ini melalui APRT sehingga membentuk hipoxanthin-guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) untuk membentuk nukleotida melalui reaksi HGPRT . Penyelamatan basa purin dan nukleosida dapat membentuk nukleotida