ISB 7
suatu ekstrak mengandung banyak senyawa metabolit, karena dalam pengisolasian senyawa dari ekstrak tergantung dari pelarutnya. Jika menggunakan pelarut polar maka semua senyawa yang larut dalam pelarut polar akan ikut tertarik dan sebaliknya. sehingga untuk pengambilan satu senyawa murni dapat dilakukan salah satunya dengan Kromatogravi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) preparatif.
berikut link video lebih lanjut:
Seperti yang dijelaskan dalam video bahwa hasil maserasi yang sudah dipekatkan, maka didapatkan ekstrak pekat metanol. Yang selanjutnya dilarutkan dalam air dan difraksionasi dengan n-heksan. Dan diperoleh fraksi n-heksan dan air. Lalu pertanyaan saya, mengapa pada proses ini harus dilarutkan dalam air?
BalasHapusdapat kita ketahui bahwa metanol merupakan pelarut polar dan non polar sehingga semua senyawa metabolit sekunder baik polar dan non polar akan ikut terisolasi. Jadi kita perlu memisahkan antar senyawa-senyawa polar dan non polar. untuk memisahkan senyawa polar maka perlulah dilakukan proses pelarut dengan air sehingga senyawa-senyawa polar akan ikut tertarik pada air
HapusDalam video yang dijelaskan, proses pemisahan senyawa aktif dengan KCKT Preparatif ini menggunakan panjang gelombang 254 dan 365 nm serta ekstrak pekat ini dipisahkan dengan metode KCV dengan fasa diam silika gel 60 menggunakan pelarut n-heksan : etil asetat : air.
BalasHapusDari jurnal yang saya dapatkan dijelaskan bahwa senyawa flavonoid juga dapat dipisahkan dengan metode KLT preparatif dengan pelarut yang berbeda yakni menggunakan pelarut butanol : asam asetat glasial : air. Dan sama-sama menggunakan panjang gelombang 254 dan 365 nm. Dan dari kedua perbedaan proses ini sama-sama terbukti menghasilkan senyawa flavonoid.
Pertanyaan saya, apa yang membedakan kedua proses ini padahal sama-sama menghasilkan flavonoid?
pada jurnal saya yang anda jelaskan bahwa "KCKT Preparatif ini menggunakan panjang gelombang 254 dan 365 nm serta ekstrak pekat ini dipisahkan dengan metode KCV dengan fasa diam silika gel 60 menggunakan pelarut n-heksan : etil asetat : air" disini sebenarnya bukanlah teknik pemisahan dengan KCKT preparatif melainkan prosese pemisahan dan pemurnian secara kasar terhadap ekstrak dimana menggunan KCV (fasa diam silika gel 60 menggunakan pelarut n-heksan : etil asetat : air) dimana fraksi yang dihasilkan selanjutnya akan dianalisis lagi dengan KLT, kemudian fraksi yang dianggap paling cocok akan dibuat menjadi sub fraksi yang nantinya barulah akan dilakuakan pemisahan dengan KCKT (fase gerak menggunakan metanol: air dan fase diam menggunakan Agilent Pursuit 5 C18). adapun perbedaan penggunaan fase gerak sendiri adalah karena proses pemisahan yang berbeda sehingga pada KCKT sebagai fase gerak yang bagus adalah metanol:air
HapusBaik dapat dimengerti bahwa KCKT Preparatif ini merupakan salah satu instrumen pemisahan yang digunakan untuk memisahkan dan memurnikan campuran senyawa dengan daya pisah tinggi, cepat (throughput tinggi). Dimana dalam penelitian ini proses KCKT menggunakan panjang gelombang 254 dan 365 nm serta ekstrak pekat ini dipisahkan dengan metode KCV dengan fasa diam silika gel 60 menggunakan pelarut n-heksan : etil asetat : air. Lalu apakah ada standar dalam penggunaan panjang gelombang dan silika gel yang digunakan?
Hapus