Kimia Medisinal 4

Sifat fisika kimia obat sangat berpengaruh dalam pembuatan sediaan yang efektif, efesien dan aman. Sifat fisika dari suatu zat obat dapat berupa wujud, warna, bau, rasa, titik didih, titik lebur, dan kelarutan. Sifat kimia dapat berupa pH. Sifat-sifat ini akan menjadi acuan dalam pembuatan sediaan farmasi dengan menyesuaikan formulasi, bentuk sediaan sehingga nantinya memiliki efektivitas dan keamanan yang diharapkan

berikut link video youtube untuk penjelasan lebih lanjut tentang sifat fisika kimia obat:

https://youtu.be/w57FN4RH1rI 

Komentar

  1. Dikatakan dalam video bahwa waktu paruh dari obat CTM ini adalah 21-27 jam, bagaimana jika waktu paruhnya lebih rendah ataupun lebih tinggi dari pada yang seharusnya? apa penyebabnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya dapat diketahui bahwa waktu paruh merupakan Waktu yang dibutuhkan untuk sejumlah zat agar berkurang menjadi setengah dari nilai atau jumlah awalnya, dimana hal ini akan menjadi acuan untuk rentang pemberian obat. Nah ada beberapa hal yang menyebabkan berubahnya paruh waktu yaitu absorbsi, metabolisme dan ekskresi, hal ini biasanya tergantung dari faktor dalam tubuh sesorang sepertinya adanya suatu penyakit hati, ginjal ataupun yang lainnya. Berdasarkan data farmakokinetiknya diketahui bahwa waktu paruh ctm itu diantara 21-27 jam. Jika waktu paruh obat masih dalam rentang tersebut maka pemberiannya tetap seperti biasanya. Jika waktu paruh obat kurang dari seharusnya maka suatu efek akan lebih cepat hilang sehingga pemberian obat untuk waktu kedua lebih cepat diberikan daripada seharusnya. Dimana ctm biasanya diberikan 1 x sehari maka ctm diberikan lebih cepat dari seharusnya

      Hapus
    2. lalu apa solusi yang dapat diberikan jika hal tersebut terjadi?

      Hapus
    3. Seperti yang telah saya jelaskan tadi perubahan waktu paruh disebabkan dari kondisi tubuh seseorang sehingga jika hal itu menyebabkan suatu waktu paruh menjadi turun maka dikondisikan untuk memberikan pemberian dengan jangka yang lebih singkat dari seharusnya dan jika waktu paruh menjadi tinggi maka rentang pemberian diberikan waktu yang lebih lama dari seharusnya. Tapi ketika perubahan masih dalam rentang yang seharusnya maka pemberian obat tetap sesuai seperti biasa dimana ctm diberika 1 x sehari

      Hapus
  2. Dikatakan dalam video bahwa obat dengan kelarutan rendah akan terikat dengan protein plasma, maka apa dampak yang akan terjadi saat obat tersebut berikatan dengan protein plasma?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti yang telah saya jelaskan di video ketika suatu obat yang memiliki kelarutan rendah (lipofilik/ larut dalam lemak) ini membuat suatu obat terikat dengan protein plasma sehingga akan menyebabkan suatu obat terdistribusi dengan cepat dan akan mempermudah dalam metabolisme obat didalam hati

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISB 5

Metode Farmakologi 4

Metodelogi Farmasi 6